Pesona Kutai Barat

Pesona Kutai Barat

Senin, 20 Juli 2015

Cagar Alam Padang Luway


Cagar alam adalah suatu kawasan Suaka Alam yang karena keadaan alamnya mempunyai kekhasan Tumbuhan, Satwa, dan ekosistemnya atau Ekosistem tertentu yang perlu dilindungi dan perkembangannya berlangsung secara ALAMI 



Siapa tidak kenal objek wisata yang satu ini? Ya, Kersik Luway adalah daerah tujuan wisata andalan Provinsi Kalimantan Timur bersama - sama dengan Pulau Derawan di Kabupaten Berau. Kalau di Pulau Derawan terkenal dengan Taman Bawah Laut dan ribuan penyu yang berkembang biak secara alami disana, Kersik Luway terkenal sebagai Taman Anggrek Alam atau Surganya Anggrek Alam, dimana berbagai spesies anggrek langka tumbuh dan berkembang secara alami ditempat ini tanpa campur tangan manusia.



Anggrek hitam (Coelogyne pandurata), Keelokannya telah tersohor ke seantero Indonesia bahkan dunia. habitatnya berada di Cagar Alam Padang Luway yang secara administrasi terletak di 3 kecamatan yaitu Kecamatan Sekolaq Darat, Kecamatan Melak dan Kecamatan Damai, Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur.

Padang Luway merupakan kawasan hutan kerangas, yang tanahnya berupa kersik (pasir) yang berwarna putih. Tumbuhan yang ada di kawasan ini didominasi oleh jenis Medang (Dehasia sp), Way (Euginia sp), Karet (Havea sp), Pelawan (Tristania obovata) dan Pelaga (Schima wallichii). Selain itu di kawasan ini juga dijumpai tumbuhan berkhasiat obat yang terkenal yaitu pasak bumi (Eurycoma longifolia). Satwa yang ada di kawasan ini antara lain babi hutan, warik, rusa, kijang, biawak dan beberapa jenis burung seperti rangkong, punai, parkit, pergam dan gagak.

Salah satu Burunng khas Kersik yang sempat ketangkap kamera

Padang Luway ditetapkan sebagai Kawasan Cagar Alam melalui Surat Keputusan Menteri Pertanian nomor 792/Kpts/Um/10/1982 tanggal 29 Oktober 1982 tentang Pengukuhan Perluasan Cagar Alam Padang Luway dari 1.000 Hektar menjadi 5.000 Hektar. Berdasarkan hasil rekonstruksi batas Balai Pemantapan Kawasan Hutan Wilayah IV pada tahun 2006 lalu, luasnya sebesar 4.896,35 Ha. Pengelolaannya berada pada Balai Konservasi Sumber Daya Alam Kalimantan Timur (Anonim, 2009).

Anggrek hitam sangat mudah dijumpai di kawasan Cagar Alam Padang Luway yang merupakan habitat asli jenis flora tersebut. Sebagai tumbuhan epifit, anggrek hitam hidup menempel pada batang kayu atau pohon, disamping beberapa diantaranya tumbuh di lantai hutan pada batang kayu yang telah rebah.
Anggrek Hitam (Coelogyne pandurata)

Anggrek Hitam memiliki nama ilmiah Coelogyne pandurata. Tumbuhan ini hidup bergerombol membentuk rumpun. Bagian pangkalnya memiliki umbi yang berbentuk bulat telur agak pipih, dengan dua helai daun elips yang menjulang ke atas. Kebanyakan orang mengira bahwa bunga anggrek hitam berwarna hitam secara keseluruhan. Tetapi kenyataannya tidaklah demikian. Bunga anggrek hitam berbentuk tangkai dengan jumlah kuntum bunga antara 5-10 kuntum per tangkai. Warna bunganya didominasi oleh warna hijau kekuningan pada bagian kelopak dan mahkotanya, sedang bagian bibir bunga berwarna hitam dimana bagian dalam terdapat bintik-bintik warna hitam dengan kombinasi garis-garis hitam. Keindahannya bisa dinikmati saat musim berbunga tiba. yaitu sekitar bulan Desember - Januari


Ketika musim bunga, terdapat ratusan kuntum bunga yang bisa kita temui di sana. Menurut kepercayaan masyarakat setempat, anggrek hitam memiliki daya mistis. Masyarakat Dayak sangat menghormati anggrek hitam, mencurinya berarti merupakan pelanggaran terhadap hukum adat yang sulit terampuni.


Selain anggrek hitam, di dalam kawasan ini juga dapat dijumpai beberapa jenis anggrek lain seperti anggrek tebu (Gramatophyllum speciosum), anggrek merpati (Dendrobium cruminatum), anggrek merpati tanah (Bromheadia finlaysoniana) dan beberapa jenis anggrek lainnya. Selain itu dijumpai pula tumbuhan karnivora jenis kantong semar (Nepenthes sp).

Panorama dari atas Menara di dalam Padang Luway (klik untuk memperbesar foto)

Ketika berada di Taman Anggrek Kersik Luway, pengunjung (terutama yang masih baru) harus didampingi oleh pemandu, disamping untuk mempermudah menemukan lokasi berbagai macam koleksi flora di taman ini, juga menghindari resiko tersesat karena banyak lorong – lorong hutan yang bentuknya mirip satu sama lain.



Kawasan Cagar Alam Kersik Luway berada sekitar 150 meter di atas permukaan laut. Berkunjung ditempat ini suasana sepi dan senyap memang sangat terasa. Tidak heran kalau lokasi ini dulunya dipercayai oleh masyarakat sekitar sebagai tempat hunian makhluk – makhluk gaib (olooq, konen, dll).

Kersik Luwai memang berarti Padang Pasir yang Sunyi.. namun tetap memiliki pesona tersendiri

LOKASI
Kampung Sekolaq Darat, Kecamatan Sekolaq Darat, Kabupaten Kutai Barat.
Peta : (img from google maps) 


CARA MENUJU KESANA
Dari pusat Kota Sendawar (Barong Tongkok), bisa menggunakan jasa transportasi mobil carter ataupun sepeda motor ojek. Jarak tempuh sekitar 10 kilometer hingga sampai di Kampung Sekolaq Darat. Dari sini perjalanan dilanjutkan kurang lebih 6 kilometer menuju ke lokasi Cagar Alam Kersik Luway. Total waktu tempuh dari Barong Tongkok sekitar 40 menit.
Jika ingin berkunjung dan melihatsecara langsung Anggreknya, di sarankan agar berkunjung pada bulan Desember - Januari karena pada bulan bulan ini, anggrek di daerah padang Luway serentak berbunga. dan dapat menghubungi Sdr. Didimus (0852 4670 5328) 
Sumber : 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar